Akankah Palestina Merdeka? (Mengulik Sejarah di Balik Pertikaian Antara Palestina dan Israel)

Oleh: Ust. H. Umar Mahmud, Lc.

Penulis: Fathiah Salsabila

Sejarah Singkat Konflik Palestina dan Israel

Palestina dijajah pada 1918, diduduki oleh Inggris. Dulu Palestina merupakan daerah Turki Usmani, Kekaisaran Ottoman.  1917 Turki Usmani kalah perang dengan Inggris, yaitu Perang Dunia I. Turki Usmani ikut Blok Jerman. Kekalahan Jerman sekaligus kekalahan Turki Usmani, membuat musibah bagi kaum muslimin terutama Palestina. Dan Inggris menjadikan Palestina sebagai tempat kembalinya bangsa yahudi. Jadi sebetulnya orang yahudi sudah lama ingin mengambil Palestina.

Pada 1896, Theodore Herzl mendatangi Sultan Abdul Hamid II untuk meminta Palestina. Saat itu Palestina masih di bawah kekuasaan Turki Usmani. “Serahkan Palestina untuk bangsa yahudi wahai sultan, kami akan membayar seluruh utang-utang Turki Usmani atau utang khilafah.”

Sultan Abdul Hamid II sangat kukuh pada pendiriannya, “Wahai Theodore, kamu tak perlu repot-repot membayarkan utang kami. Kalau bangsa yahudi menginginkan Palestina kamu cukup minta tanda tangan seluruh kaum muslimin di muka bumi. Kalau semuanya setuju, saya akan serahkan pada kalian. Tapi kalau ada satu saja yang tidak setuju, maka jangan coba berpikir untuk merebut Palestina.”

Maka gagallah yahudi ingin merebut Palestina. Tapi kalahnya Turki Usmani di Perang Dunia I menjadi kesempatan yang sangat baik bagi kaum yahudi. Setelah diambil oleh Inggris, mulailah bangsa yahudi pindah ke Palestina. Mereka membeli tanah warga Palestina, kemudian mereka menguasai kekayaan yang ada di Palestina. Kemudian bangsa yahudi datang dari berbagai Negara. Kaum yahudi paling banyak datang dari Uni Soviet, juga dari daerah ukraina dan khazan.

Ketika Rusia ikut Perang Dunia I, kemudian kekaisaran Rusia runtuh pada 1917, lalu berdirilah Uni Soviet. Jadi 90% orang Israel itu datang dari Uni Soviet dan berbagai Negara lain di Eropa. Kemudian ada pula sedikit yahudi bangsa arab. Maka di Israel itu ada 2 rabi, satu rabi eropa, satunya lagi rabi arab.

Perseteruan bangsa Palestina yang muslim, ada juga yang Kristen dengan para yahudi ini, berlanjut terus sampai 1948. Pada 1948, berdirilah Negara Israel raya ini. Lalu pergilah inggris ini dari palestina, dan sepenuhnya kekuasaan ada pada zionis Israel. Maka perlawanan kaum muslimin sangat luar biasa ketika Israel sudah jadi sebuah Negara.

Maka sadarlah bangsa Palestina kalau Israel ini adalah proyek untuk memecah belah kaum muslimin. Ketika ada Israel disitu, memecah Negara-negara islam di afrika dan asia. Awal berdiri, 1948 negara-negara arab memerangi kaum yahudi yang ada di palestina. Pada waktu itu kaum yahudi sudah meguasai 55% palestina, 45% nya masih jadi milik palestina yang ada di tepi barat dan Gaza.

Pada 1948 terjadilah perang Israel raya dibantu oleh Inggris dan Prancis, berhadapan dengan Negara-negara Arab yang secara resmi mengirimkan tentaranya. Ada Mesir, Arab Saudi, Yordania, Lebanon, Suriah, Irak, dan adapula tentara-tentara dari berbagai Negara yang mereka memang mau berjihad. Tapi sayang sekali pada 1948, 6 negara ini kalah telak dari Israel. Saat itu bukannya Palestina dapat kekuasaan, Palestina malah semakin hancur dan sisa wilayah Palestina hanya sekitar 23% saja.

Pada 1967 terjadi peperangan antara Negara arab; Mesir, Suriah, dan Yordania, dengan Israel. Peperangan ini hanya bertahan 6 hari, Negara-negara arab kali ini kalah. Nasib Palestina lebih parah lagi, seluruh wilayah Palestina itu dijajah termasuk Gaza. Saat 1948 bagian Gaza dibawah kekuasaan Mesir, dan bagian tepi barat dibawah kekuasaan Yordania. Tapi ketika sudah selesai perang pada 1967 ini Gaza tidak dibawah kekuasaan Mesir, begitu pula bagian tepi barat, seluruhnya jadi kekuasaan Israel, termasuklah didalamnya Masjidil Aqsha.

Bukan hanya wilayah Palestina, wilayah Mesir yang kita kenal dengan Sinai juga diambil Israel. Wilayah Suriah, dataran tinggi Golan juga diambil Israel. Pada tahun 1973 Mesir bisa mengembalikan wilayahnya di Sinai. Tapi sampai saat ini dataran tinggi Golan masih dikuasai oleh Israel.

Perlawanan terus berlanjut dari Palestina, kemudian berdirilah organisasi perlawanan; Fattah, didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa pada 1950an. Fattah ini melawan dengan jihad, kemudian belakangan ini dengan perundingan, lalu kembali melawan dengan jihad. Kesalahan besar yang dilihat oleh bangsa Palestina ketika Fattah mengakui penjajahan Israel pada 1988, dan Hamas tidak setuju.

Lalu ada pula Hamas (Harokah Muqowamah Al Islamiyah/ Gerakan Perlawanan Kaum Muslimin) berdiri pada 1987 tujuannya untuk memerdekakan palestina, Hamas berpusat di Gaza. Adapula organisasi lagi, dinamakan Jihad Islamiy, melakukan perlawanan kepada Israel bersama-sama dengan Hamas. Masyarakat Gaza amat luar biasa melakukan perlawanan terhadap Israel.

Pada tahun 2005, Hamas dapat menguasai Gaza seutuhnya, tanpa penjajah bisa menyentuhnya. Dihuni oleh 2,2 juta manusia. Pada tahun 2006 hamas membuat partai, lalu ikut pemilu, untuk pemerintahan palestina. Alhamdulillah hamas menang, lebih dari 70% warga Palestina mendukung Hamas. Fattah sudah tak punya kekuatan seperti awal. Palestina lebih suka hamas, dibanding bernegosiasi dengan Israel, yang berakhir mereka berkhianat atas janji.

Ismail Haniya membentuk pemerintahan, membentuk kabinet, tapi dunia internasional tidak mengakui Hamas, sedang Hamas adalah pemerintahan  resmi. Amerika tak pernah menyelesaikan masalah-masalah yang meeka jadi perantaranya, karena mereka yang ada proyeknya disitu. Namun ada Malaysia yang istiqomah mengakui Hamas itu adalah pemerintahan yang resmi. Israel mengatakan bukan saja Hamas yang teroris, tapi juga pemerintahan yang disusun Hamas itu juga adalah teroris. Gaza itu bukan hanya pejuangnya teroris tapi juga penduduknya teroris, itu bagi Israel.

Tahun 28 desember 2008, setelah diblokade dari 2005 diseranglah Gaza oleh Israel. Israel mengatakan bahwa, “Kita akan taklukkan Gaza hanya dalam waktu 6 jam saja”. Tapi nyatanya sampai 21 januari  2009, Israel meminta ke Mesir untuk jadi perantara damai antara mereka dengan Gaza.

Bahkan saat bulan Ramadhan pun, Israel kerap menyerang penduduk Palestina. Di wilayah palestina selain Gaza, Israel bisa saja menangkap mereka kapan pun, namun di Gaza tidak begitu. Awalnya saat penyerangan di 28 desember 2008 itu, Gaza diserang lewat udara, namun penduduk Gaza tak bergeming, dan terus berjuang di atas tanah mereka sendiri. Sampai akhirnya turunlah pasukan Israel menyerang lewat darat, dan mendapat perlawanan luar biasa dari warga Gaza. Maka Israel sejak diserang oleh Hamas sampai hari ini, tak berani untuk masuk ke Gaza.

Baru saat 7 Oktober 2023, Israel mendapat serangan mematikan dari Hamas. Kalau dilihat dari korban yang meninggal, memang betul banyak dari warga palestina syahid. Namun dari strategi perang, yang memegang masihlah Hamas. Hari ini Amerika bingung, karena Israel tidak punya strategi perang. Badan intelijen Israel itu memang terbaik. Tapi saat 7 0ktober 2023, tak sampai 24 jam, pasukan militer dan badan intelijen Israel runtuh. Jenderal-jenderal bintang pasukan Israel ditawan oleh Hamas. Israel ini hanya bisa menghancurkan rumah-rumah warga sipil, rumah sakit. Tak punya rasa malu, menyerang membabi buta.

Pertanyaan-pertanyaan Seputar Kondisi Palestina Terkini

  • Apa yang melandasi orang Israel ini menyerang palestina? Apa karena janji-janji di kitab mereka, ataukah karena politik?

Selain Islam, tidak ada yang punya aturan dalam perang. Bagi bangsa lain, angka kematian itu bukan apa-apa. Itulah yang membedakan islam dari yang lain, bahkan perang pun ada aturannya.

“Latajidanna asyaddannasi adaawatallillaziina amanu lyahuuda wallaziina asyrokuu.”

“Yang paling memusuhi orang-orang beriman adalah yahudi dan orang-orang musyrik.” Maka kita tidak akan menemukan keindahan sebuah ajaran kecuali dalam islam.

Kenapa bangsa arab tak mengirim bala tentaranya ke Palestina? Sudah kalah, tahun 1948, 1967. Kenapa? Karena memang keberpihakan dunia belum kepada Palestina. Israel punya kekuatan Eropa supaya mereka masih bisa berkuasa sampai hari ini. Israel itu harus dipertahankan, karena Israel itulah penghalang kekuatan islam.

  • Apakah benar mesir menolak warga palestina untuk mengungsi?

Bukan masalah mengungsi, tapi memang penduduk Gaza tak mau mengungsi. Jadi Israel punya strategi untuk Gaza itu kosong dari penduduk. Maka dibom terus menerus, berharap Mesir yang Negara tetangga akan membuka wilayahnya, dijadikan tempat pengungsian. Mesir tidak setuju dengan itu, karena kalau mereka setuju, berarti Mesir mendukung tujuan Israel tersebut.

  • Apa penyebab bahan pangan lambat masuk ke palestina?

Pasti Negara arab di sekeliling Palestina itu ditekan. Israel pun terus menerus mengancam akan mengebom perbatasan. Perang 2008 juga begitu, dibuka sebentar lalu ditutup.

  • Ketika kita membahas tentang palestina, ada yang bilang begini, “ketika sepeduli itu sama palestina, kenapa tidak langsung kesana saja?”

Kalau memang sanggup, silakan saja datang kesana. Ini karena kita sudah lama dijajah dan mewarisi karakter yang terjajah, jadi egonya akan tinggi sekali, hanya memikirkan dirinya saja, tak mau memikirkan saudaranya. Kita saja yang merdeka, banyak yang miskin, apalagi mereka yang sudah lama sekali terjajah.

  • Al-aqsha itu merupakan tanggung jawab kita bersama, mengapa sejarah tentang Palestina ini, tak ada dalam mata pelajaran sejarah kebudayaan islam? Seperti layaknya sejarah bani umayyah, abbasiyyah.

Kita mengalami distorsi sejarah. Sejarah itu kan yang menentukan adalah penulisnya, para pemenang. Mengapa Amerika, Uni Eropa masih bisa menguasai dunia? Diantaranya mereka menguasai pendidikan. Mara pelajaran dalam pendidikan yang paling utama untuk dirusak adalah sejarah.

Ada 4 hal yang harus dikuasai untuk menguasai dunia; menguasai sesuatu yang sangat pokok, diantaranya adalah minyak, kemudian senjata, legalitas sebuah Negara dan pemimpin, dan pendidikan.

  • Apa tujuan mereka menduduki palestina itu, karena penjajahan ini sudah terjadi lama sekali?

Peperangan antara haq dan bathil itu tak akan selesai-selesai. Lihatlah peta dunia 100 tahun yang lalu dengan peta yang sekarang, adakah perbedaan? Ada. Dan apa yang membuat itu berbeda, ya penjajahan. Siapa yang kuat, maka dia akan berkuasa.

Rusia ingin mengembalikan seperti saat kekaisarannya, seperti romawi timur. Nah, yahudi begitu pula, cita-citanya dari dulu ingin membuat Israel raya. Nah, dan Indonesia juga ada tuh undang-undangnya sudah jelas, menghapuskan penjajahan muka bumi. Kira-kira andil kita di dalam itu apa?

Kalau permasalahan ini terjadi karena politik, ya sudah pasti. Politik, kekayaan, ideologi, itu saling berikatan satu sama lain untuk menduduki suatu wilayah. Sebetulnya yang mengontrol Israel itu adalah Amerika danUni Eropa.

  • Terkait dunia internasional, PBB itu seakan lemah. Mereka itu tak tampak pergerakannya selaku organisasi besar dunia, bagaimana tanggapan ustad?

Kita tak bisa berharap pada PBB. Karena PBB itu dikontrol oleh kekuatan besar, Amerika dan Uni Eropa. Makanya, seluruh legalitas Negara pun kan dipegang oleh mereka. Memang sangat berat perjuangannya meraih kemerdekaan itu. Hamas ini dikatakan sebagai organisasi teroris oleh PBB.

  • Untuk mengusir orang Israel dari Palestina, itu hal yang tak mungkin karena itu sudah janji Allah. Bani Israil di akhir zaman akan dikumpulkan di Palestina, bukan  untuk memuliakan mereka, tapi sebagai kuburan massal bagi mereka. Karena perang akhir zaman akan terjadi disana antara kaum muslimin dengan kaum kafir, apakah ini pernyataan yang benar?

Kalo memakai kata “tidak mungkin”, itu adalah sebuah keputus asaan. Putus asa bukanlah sifat seorang muslim, itu sifat orang kafir. Kalaupun ini adalah tanda kiamat, kita ga boleh mendahului Allah. Hari kiamat itu memang ada tandanya, tapi kita tak boleh mendahului  Allah.

Editor : Putri NIlam Sari

Open Donasi Untuk Palestina

Cc : Takaful KSMR

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *