Puisi

Musnah

Oleh: Muharamah Aisyah Badaiku datang tanpa diundang Lukaku ditendang tanpa dipandang Sukmaku disayat  tanpa dipahat Apa maksud tuhan? Untuk apa? Mana batas kemenangannya itu? Siapa yang bernasib sama? Hilang sudahlah Hampir saja imanku di bawa ambingan laut Langit cerahku direbut malam tanpa rembulan pundakku telah musnah sebelah tanpa celah, hanya satu sisa pengharapan Aku pun …

Musnah Selengkapnya »

Dimanakah Itu?

Pilu di hari ituMenjamah dan membabibutaBersorak-sorai penuh bahagiaDimana keadilan yang kalian maksud?Lapangan yang banjir darah inikah?Dimana yang katanya bersatu padu?Sedang hak kami saja kalian tindas!Oknum lemah menjadi imbasMulut kami kalian bungkamPemuda bangsa kalian hilangkan Dimana yang katanya hak merdeka?Sedang kau sekat mulut kami berbicaraKau biarkan hasrat merajalelaMenimbun keji dalam dukungan para pembela Kami bagai terombang-ambing …

Dimanakah Itu? Selengkapnya »

Aku yang Dahulu

Gelak tawaRiang terucap tanpa beban halTak senonoh padahalMenancap pula ke selubung nadiIroninya dirimu, hei sialang jadukMerekah dusta kau katakanTipu daya kau rembeskanBongkahan itu,Telak menerjang sisa asa yang terguguTak mengapaSungguh tidak mengapaNyaliku telah berkutik kiniLelah ia mengumpat terusCeloteh pendam, pendam, dan pendamHingga satu dua semut berkerubungMenyayat asa perlahanTerambisi betul mengurung ‘aku’ di teropong piluMiris bukan?Aku yang …

Aku yang Dahulu Selengkapnya »

Perwujudan Bebas Itu, Kapan?

Hitam merah putih hijauBerkibar di huru-hara genosidaTetap berdiri dengan secercah harapanBerdiri atas nama kemanusiaan Hilang sudah suara kicauan pagiMengubah ketenangan menjadi kebisingan rudal, bom, dan tembakan membayangiAntara kehidupan dan kematian Banyak insan tak bersalah, tak berdosaHarus jadi alamat pertumpahanTangan mungil yang baru merasakan duniaHarus terima buncah yang tak seharus ada Tak henti-hentinya derita yang dirasakanAir …

Perwujudan Bebas Itu, Kapan? Selengkapnya »

Aku Hanya Punya Cinta dan Puisi

Oleh: Hanif Aulia Ramadhan Aku punya sedikit waktu untuk menulis kata demi kata,Yang aku tulis dalam carut-marut dunia,Dunia tengah berangkat gila,Suara, risalah protes seperti halnya sastra, tak cukup mengubah dunia. Ketamakan akan duniawi membuat si kaya tetap kaya,Tetap membuat si miskin terseok-seok dalam kehidupan,Dunia yang penuh muslihat ini menolak kejujuran yang datang dari ketulusan. Dunia …

Aku Hanya Punya Cinta dan Puisi Selengkapnya »

Sampaikah “Kemana” Itu?

Oleh: Najla Maharani Aku pernah membayangkan kemana sebenarnya dunia berpihak?Apakah kepada mereka yang setiap hari menenteng barang belanja,atau kepada mereka yang mendorong gerobak es buah semangka? Lagi, beribu-ribu tapimemang yang tidak bisa dihakimi juga adalah dunia.Menolak rengekan penghuni tak berjeda.Ia pikir kita berada pada poros langkah yang selalu sama?Masih saja ingin berdiskusi tentang tuntutan,memang sudah …

Sampaikah “Kemana” Itu? Selengkapnya »

Album Kusam Tempat Rindu Menyelam

Oleh: Raihana Salsabila Desisnya terdengar layuSaat perlahan kubalik halaman pertama album ituIngatan masa lalu kini menari-nari menjadi satuKalian sebut ia “Ayah”Akan kusebut ia “Pahlawan Berkaki Baja”Senyumnya yang sumringah,dan penuh dengan sandiwara Aku ingat,Suasana yang amat kerap kala ituSambil memetik gitar,dan duduk menyilang ala-ala iaSungguh,Seakan-akan semuanya terekam jelasNyanyian itu keluar dari ruang tamu dengan pintunya yang …

Album Kusam Tempat Rindu Menyelam Selengkapnya »

Yang Terbaik Dari Hidup Adalah Mati

Oleh: Hanif Aulia Ramadhan Hidup adalah segala tujuanSegala pendakianSegala turunanSegala penantianSegala kesederhanaanSegala kerumitanSegala teka-tekiSegala sepi. Dan yang terbaik dari hidup adalah matiSedang kau yang terbaik dari mimpiTerbangun oleh yang sementaraYang fanaYang gembiraYang sengsara Harta mu tak mampu membeli kehidupan,Namun kematian mampu membeli hidup mu,Dalam panjang aku terdiam,Dalam lamunan aku tenggelam. Aku hidup, mengendarai usia.Aku mati, …

Yang Terbaik Dari Hidup Adalah Mati Selengkapnya »