Ibnu Sidah; Ulama Tunanetra Berjuta Karya

Beliau adalah Ali Ibnu Ahmad, atau ada juga yang mengatakan (Ali Ibnu Ismail) bin Sidah Al Lughowi, Al Mursyi, Al Andalusi dan Kunya beliau adalah Abul Hasan Ad Dhorir (yang Tunanetra)

Seorang ulama yang terlahir dari keluarga pencinta Ilmu, Ayah beliau adalah seorang Ahli Nahwu pada masanya dan juga seorang yang tunanetra.

Imam Adz-Dzahabi, ulama penulis biografi periwayat hadis ini memujinya dengan ungkapan berikut:

“Ia adalah imam dalam ilmu bahasa Arab. Penulis kitab Al-Muhkam. Salah seorang ulama paling cerdas di masanya. Ia adalah seorang tunanetra yang terlahir dari ayah yang juga tunanetra”.

Semangat beliau dalam menuntut ilmu tak penah surut sedikit pun, mulai dari belajar pada ayahnya ketika kecil, hingga tercatat sebagai murid para ulama besar pada masanya.

Ketekunan beliau dalam belajar, menghasilkan karya yang luar biasa, bahkan mengalahkan orang orang yang tidak kekurangan secara fisik. Bahkan dua diantara banyak karya beliau, ditulis belasan jilid dan juga tebal. Pertama, Kitab Al-Muhkam wal-Muhith al-A’dzam. Sebuah kamus yang disusun berdasarkan alfabetis setebal 12 jilid. Kedua, kitab al-Mukhashash, sebuah ensiklopedia berbagai disiplin keilmuan yang terdiri dari 17 jilid tebal. Selain dua buku tersebut, beliau  juga menulis sejumlah karya lainnya.

Abu ‘Umar ath-Thalmanki mengisahkan:

suatu waktu saya bertandang ke kota Murcia. Penduduk kota ini menghendakiku untuk ikut mendengarkan sebuah kitab “al-gharib al-mushannaf” (sebuah mu’jam maudhu’i semacam kamus tematik yang disusun oleh Abu Ubaid Al-Qasim bin Salam (W. 224 H) ). Lalu aku katakan kepada mereka: Coba siapa yang yang akan (sanggup) membacanya kepada kita semua? Sementara aku masih memegangi erat kitab milikku. Kemudian mereka mendatangkan seorang laki-laki bernama Ibn Sidah. Seorang tunanetra ini membacakan kitab dari awal hingga akhir dari luar kepalanya. Aku pun terkagum-kagum atas hafalan yang dimilikinya.

Masya Allah, Luar biasa seorang yang tunanetra, namun karyanya melampaui kekurangan beliau.

وقد حرم من نعمة البصر ولكن الله عوّضه عنها بالبصيرة وسرعة الادراك

—Sumber : Diktat Kuliah Sastra Arab tingkat dua (Maajim Arobi), Al Azhar University. dan beberapa tambahan biografi dari internet.

Penulis : Putri Nilam Sari (Mahasiswi Sastra Arab Al Azhar University)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *