Radio PPMI Mesir Hadirkan Webinar “Hasilkan Karya dengan Suaramu” Bersama Alan Albana

Ksmrmesir.org (2/8) — Radio PPMI Mesir kembali menyapa Masisir lewat webinar bertajuk Hasilkan Karya dengan Suaramu, yang digelar via Zoom pada Kamis (2/8), pukul 14.30 CLT. Kegiatan ini menghadirkan Alan Albana, S.Kom.I., M.I.Kom., seorang praktisi komunikasi dan penyiaran, sebagai pemateri utama.

Webinar ini merupakan bagian dari upaya Radio PPMI Mesir untuk menyediakan ruang pengembangan diri, khususnya dalam bidang penyiaran dan konten kreatif. Direktur Radio PPMI Mesir, Azzahra Fathia, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menjadi sarana untuk menggali potensi mahasiswa Indonesia di Mesir.

“Kami menghadirkan wadah bagi teman-teman semua untuk mengembangkan potensi dan kreativitasnya, khususnya di dunia penyiaran, dan terlebih lagi di negeri Kinanah ini,” tuturnya.

Dalam penyampaiannya, Alan menyoroti potensi besar suara di era digital. Ia menjelaskan bahwa kini suara tak hanya digunakan di radio, tapi juga menjelma dalam bentuk podcast, voice over, hingga konten audio di media sosial. Menurutnya, keterampilan sebagai penyiar bisa berkembang melalui berbagai platform baru.

Ia juga mengulas sejarah kejayaan radio yang dulu sangat diminati karena keterbatasan media hiburan. Drama radio, kata Alan, menjadi salah satu program paling populer karena mampu menghidupkan imajinasi pendengar hanya melalui suara.

“Radio itu punya kekuatan membangun imajinasi. Konsepnya dikenal dengan theatre of mind, di mana suara yang kita sampaikan bisa menciptakan gambaran jelas di kepala pendengar,” jelasnya.

Alan menekankan pentingnya memiliki rasa cinta terhadap radio bagi siapa pun yang ingin menjadi penyiar.

“Kalau mau jadi penulis tapi nggak pernah baca buku, itu aneh. Sama halnya, jadi penyiar tapi nggak pernah dengar radio juga bertolak belakang,” ungkapnya.

Selain itu, ia menyebut bahwa seorang penyiar perlu memiliki sensitivitas terhadap musik, humor, dan gaya bercerita. Hal-hal ini menjadi bekal penting untuk menyampaikan pesan secara efektif.

Dalam sesi tersebut, Alan juga memperdengarkan cuplikan drama radio produksi RRI yang ia bintangi, salah satunya bertema sejarah penyebaran proklamasi kemerdekaan dari Bandung. Ia mengaku baru saja menyelesaikan proses rekaman sepuluh episode sejak dini hari.

Mengenai penurunan minat terhadap radio, Alan menjelaskan bahwa hal ini terjadi sejak hadirnya televisi. Namun, ia menegaskan bahwa radio tetap bisa bertahan dengan cara beradaptasi.

“Sekarang suara sedang bertransformasi di era digital. RRI, misalnya, sudah melakukan konvergensi media: mereka punya aplikasi, streaming, bahkan siaran visual yang bisa dilihat langsung penyiarnya,” jelasnya.

Webinar ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung hangat dan interaktif. Para peserta tampak antusias mendalami lebih jauh potensi berkarya lewat suara.

Reporter: Syarifuddin
Editor: Rosyid Ridho

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *