Enam Nasihat Emas Warnai Pembukaan Kegiatan Belajar Ruwaq Riau Triwulan Kedua

Ksmrmesir.org — Ruwaq Riau musim kedua triwulan kedua resmi memulai kegiatan belajar mengajar pada Ahad (13/7). Pembukaan ini menjadi fase terakhir dari rangkaian Ruwaq Riau musim kedua yang digelar secara sederhana namun khidmat di Sekretariat Ruwaq Riau, Sayyidah Fathimah.

Acara dipimpin langsung oleh Direktur Ruwaq Riau, Ustadz Akmal Junaidi, Lc. Dalam sambutannya, beliau meminta para pengajar untuk memberikan nasihat kepada peserta guna membangun kembali semangat belajar di triwulan kedua ini.

Sebanyak enam orang pengajar secara bergiliran menyampaikan nasihat singkat yang sarat makna. Ustadz Said Al Khudri membuka sesi dengan menekankan pentingnya memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.
“Guru saya pernah berpesan sebelum saya berangkat ke Mesir: jangan sampai keadaan kita saat berangkat sama dengan keadaan kita saat pulang,” tuturnya.

Nasihat kedua disampaikan oleh Ustadz Khusnu Maas Syarif, Lc., yang mengajak peserta merenungkan apa saja yang telah diperoleh selama dua triwulan di Ruwaq Riau.
“Walaupun kita belum memahami banyak hal dari pelajaran yang diajarkan, setidaknya kita telah menemukan metode untuk memahami pemahaman,” ujarnya.

Berikutnya, Ustadz Icin Saputra menekankan pentingnya manajemen waktu.
“Jangan biarkan waktu selama di Ruwaq Riau berlalu begitu saja tanpa makna,” pesannya.

Ustadz Rizki Hidayatullah, Lc., sebagai penyampai nasihat keempat, mengingatkan peserta untuk terus berusaha meski menghadapi kesulitan.
“Kita memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, jadi jangan merasa minder terhadap orang lain yang berada di atas kita,” katanya.

Nasihat kelima disampaikan oleh Ustadz Budi Afriyandi, Lc., Dipl., yang menekankan pentingnya mengulang kembali materi yang telah diajarkan.
“Tidak ada kata tidak bisa, tidak ada kata susah — yang ada hanya rasa malas,” tegasnya.

Sebagai penutup, Ustadz Rais Akmal, Lc., Dipl., menyampaikan pesan sederhana namun penuh makna.
“Di waktu yang hanya tersisa tiga bulan, kita harus memiliki keterampilan menjaga waktu, karena itu modal utama seorang penuntut ilmu,” pesannya.

Di sela-sela sesi nasihat, peserta diberikan kesempatan menyampaikan pesan dan kesan setelah melewati triwulan pertama. Mereka berbagi pengalaman, perkembangan pribadi, serta harapan bagi Ruwaq Riau ke depannya.

Acara ditutup dengan makan bersama antara pengajar dan peserta sebagai bentuk mempererat ukhuwah dan rasa kebersamaan di lingkungan Ruwaq Riau.

Reporter: Rama Maha Putra
Editor: Raihana Salsabila

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *