Ksmrmesir.org (12/5) — Imron Khaidir, Lc., Dipl., mahasiswa asal Kampar dan juga merupakan warga KSMR Mesir (Kelompok Studi Mahasiswa Riau dan Kepulauan Riau) berhasil menyelesaikan tesisnya berpredikat Cumlaude dalam waktu yang singkat yakni 3,5 tahun, dengan tesis yang berjudul “Tahkik dan Studi Manuskrip Hashiyah Abdullah bin Ustman bin Musa Afandi yang dikenal dengan Sebutan Mastjī Zādah terhadap Tafsir al-Baidhawi (w: 1150 H / 1737 M) dari QS Al-Baqarah: 189 – QS Āli ‘Imrān: 80.”
Dalam penyelesaian tesis ini, Imron dibimbing oleh Guru Besar Tafsir dan Ulumul Quran, Prof. Dr. Abd Tawwab Hasan Muhammad Ibrahim, dan Dr. Sayyid Muhammad Yunus Sayyid. Sidang tesis yang diuji oleh pakar ilmu Tafsir dan Ulumul Qur’an Universitas Al-Azhar, Prof. Dr. Muhammad Sholah Syaddad dan Prof. Dr. Ahmad Hasan Abd ‘Adzhim, berlangsung pada pukul 10.40 CLT di Auditorium Imam Adz-Dzahabi, Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar, Kairo.
Penguji menyampaikan pesan bahwa jika ingin menukilkan suatu perkataan dari orang lain, kita harus menyebutkan dari mana sumber perkataannya dan harus menisbatkan perkataan itu kepada orang yang mengatakannya. Imron menjelaskan bahwa kitab tafsir ini berkembang pesat pada abad kesultanan Turki Utsmani dan menjadi pedoman bagi para mufassir mu’tamad dari abad 10 sampai sekarang, salah satunya adalah Tafsir al-Baidhawi. “Walaupun ibarat Tafsir Imam al-Baidhawi ini singkat dan ringkas, tapi di setiap kata mengandung banyak makna yang dalam,” ujar Imron, sebagai salah satu alasannya mengambil judul ini dalam tesisnya.
Sidang tesis ditutup dengan ucapan selamat kepada Imron Khaidir. Keberhasilannya meraih predikat Cumlaude bukan hanya menjadi bukti ketekunannya dalam menekuni khazanah tafsir klasik, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya terkhusus warga KSMR Mesir, untuk terus menggali warisan keilmuan Islam dengan penuh dedikasi dan integritas.
Reporter: Zikra Emanda
Editor: Raj Afif Thaifury