Ksmrmesir.org – Wisuda Akbar IAC Kairo berlangsung meriah di Capital Palace, Nasr City, pada Senin (24/2). Acara ini menjadi puncak perjalanan lebih dari 100 peserta yang telah mengikuti Daurah Matan Al-Jazariyah bersanad dan Karantina Tahfiz Al-Mahir bil Qur’an (KTQ). Sorotan utama dalam acara ini adalah tiga hafiz yang berhasil menyelesaikan Sanad ‘Ashim, menandai pencapaian istimewa dalam keilmuan Al-Qur’an.
Acara diawali dengan sambutan dari sejumlah tokoh penting, yang memberikan nasihat serta taujihat kepada para wisudawan. Bapak Abdul Muta’ali—atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo menerangkan kesempurnaan Al-Qur’an sebagai sumber dari segala sumber, “Al-Qur’an bukan buku fisika, bukan buku biologi. Namun, cukup di sebutkan Al-Qur’an maka mencakup ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya.
Demonstrasi hafalan Matan Al-Jazariyah yang dipresentasikan oleh Muhammad Fawaz Al-Ghifari dan Intan Aulia Febrian menarik antusias dari para hadirin. Bukan hanya lantunan kata, tampilan ini mencerminan ketekunan dan kecintaan terhadap ilmu. Tamu undangan secara acak diberi kesempatan menguji kefasihan dan kedalaman ilmu mereka. Suasana semakin semarak dengan demonstrasi tambahan dari peserta, termasuk pembacaan matan dengan metode khas yang diajarkan selama daurah.
Puncak acara ditandai dengan pemberian penghargaan kepada santri terbaik dan peraih nilai tertinggi, atas usaha mereka dalam menyelesaikan matan primadona di seluruh dunia.
Sebagai penutup, Syekh Khanova Maulana mewariskan Sanad ‘Ashim—salah satu dari 10 Qira’at’ Asyrah mutawatir—kepada tiga pewaris Sanad Al-Qur’an; Abdul Aziz, Rizki Akbar, dan Muhammad Albar.
“Di sini kita memiliki satu visi dan misi untuk Al-Qur’an. Belum dikatakan penghafal Al-Qur’an jika hanya disimpan dalam pikiran, sampai mereka menyimpannya di dalam hati. Sebagaimana hadis yang ditulis dalam kitab At-Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur’an karya Imam Nawawi bahwa sesungguhnya Allah tidak mengazab seseorang yang di dalam hatinya ada Al-Qur’an,” terang Syekh Khanova.
Reporter: Raihana Salsabila dan Raja Rivi Revalian Olivia
Editor: Muhammad Albar