Ksmrmesir.org (17/1) – Peristiwa 7 Oktober 2023, bermula dengan ditandai tembakan sebanyak 5.000 roket dari pasukan Hamas ke kota-kota besar wilayah Israel yang sedang merayakan festival Sukkat yang berlangsung selama 7 hari. Peristiwa ini sebagai bentuk respons pemberontakan atas blokade yang terjadi di Gaza selama 17 tahun belakang ini. Respons pemberontakan yang dilayangkan oleh pasukan Hamas terhadap Israel, mendatangkan murka pembalasan hingga 365 kilometer persegi jalur Gaza terporak poranda, korban jiwa sebanyak 46.600 orang dan sejumlah infrastruktur yang hancur berkeping-keping.
467 hari berlalu, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani menegaskan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati gencatan senjata dan mulai mengimplementasikan kesepakatan-kesepakatan antara kedua belah pihak resmi berlaku sejak Minggu, 19 Januari 2025 mendatang dalam tiga tahap.
Mediasi yang diinisiasi oleh Qatar, Mesir, AS dan juga PBB berlangsung dalam Konferensi Pers sebagai mediator dalam perundingan kesepakatan gencatan senjatata antara Hamas dan Israel. Para mediator ini akan bekerja sama dan juga memastikan seluruh kesepakatan-kesepakatan akan dilaksanakan secara menyeluruh. Adapun isi-isi kesepakatan gencatan senjata ini terbagi dalam 3 tahapan. Pertama, mencakup gencatan senjata, penghentian operasi militer dan pengintaian di udara Gaza, penarikan pasukan Israel dan pertukaran tahanan dan narapidana dari kedua belah pihak. Dalam tahapan pertama ini juga mencakup peningkatan upaya dalam penyaluran dan penerimaan bantuan kemanusiaan di jalur Gaza dengan skala yang besar tanpa adanya pencegatan dari pasukan Israel. Kedua, proses pengembalian jenazah dan juga kembalinya para pengungsi ke jalur Gaza serta pengobatan terhadap korban cedera.
Ketiga, merehabilitasi infrastruktur berupa rumah sakit atau pusat kesehatan, tempat menghasilkan bahan pangan dan tempat tinggal bagi para korban akibat serangan perang.
Jika gencatan ini berhasil, tentunya juga akan berdampak positif dalam hal mengurangi tegangan di wilayah Timur Tengah yang terkena imbas dari perang antara Israel dan Hamas.
Pemimpin Ansar Allah, dalam hal ini menanggapi bahwa akan terus mendukung rakyat Palestina serta memantau dan memastikan kesepakatan antara kedua belah pihak tercapai dengan baik. Namun, jika pihak Israel melakukan pelanggaran dan melanjutkan pembantaian terhadap rakyat Palestina, maka bantuan militer akan dikerahkan demi melindungi hak-hak kemanusian.
Berita hangat yang datang di musim dingin ini mengitari rakyat Palestina yang sudah sangat lama menunggu untuk terbangun dari mimpi buruk yang berkepanjangan. Ribuan warga Gaza turun ke jalan untuk merayakan kesepakatan yang diharapkan dapat mengakhiri penderitaan mereka. Yel-yel dan bendera Palestina membentang harap sebagai simbol perdamaian tiba.
Penulis: Badrul Novis
Editor: Fikih Azali