Biografi
Syekh Abdul Halim Mahmud, Imam Al-Azhar ke-46, lahir pada 12 Mei 1910 M di desa As-Salam, Belbes, Mesir. Dibesarkan dalam lingkungan yang berpendidikan tinggi, ayahnya sangat perhatian terhadap agama dan budaya Islam, membentuk fondasi spiritual yang kuat dalam dirinya.
Pengembaraan Intelektual
Syekh Abdul Halim memulai pendidikan formalnya pada tahun 1923 M di Al-Azhar dan Ma’had Mu’allimin Al-Misai. Ia menyelesaikan studi di tingkat tsanawiyah dan aliyah di Al-Azhar dalam waktu lebih singkat dari standar, kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Sorbonne, Prancis, dengan fokus pada sejarah agama, filsafat, dan sosiologi. Pada 1937 M, ia meraih gelar doktor setelah menyelesaikan disertasi mengenai al-Harist bin Asad al-Muhasibi, meskipun perang dunia sedang berkecamuk.
Kontribusi dalam Bidang Keilmuan dan Agama
Beliau mengajar ilmu jiwa di Fakultas Bahasa Arab Al-Azhar, kemudian di Fakultas Ushuluddin, dan diangkat sebagai Dekan pada 1964 M. Syekh Abdul Halim juga pernah menjabat sebagai Menteri Wakaf dan Imam Agung Al-Azhar pada 1973 M. Ia menekankan pentingnya ekonomi syariah dan penguatan bahasa Arab di kalangan umat Islam, serta menegaskan persaudaraan antara umat Islam di seluruh dunia. Dalam menghadapi modernitas, ia menghidupkan kembali ajaran tasawuf, menekankan bahwa tasawuf Islam berfokus pada ilmu, jihad, dan ibadah.
Pelopor Perdamaian Dunia
Syekh Abdul Halim berperan dalam berbagai upaya perdamaian, termasuk mendukung pembebasan Semenanjung Sinai dari Zionis Israel dan mengultimatum semua pihak untuk mengakhiri perang saudara di Lebanon. Ia juga memediasi konflik antara Aljazair dan Maroko, berusaha mencegah perpecahan lebih lanjut.
Sudut Pandang Ulama Indonesia
Muhammad Quraish Shihab, salah satu muridnya di Al-Azhar, menggambarkan Syekh Abdul Halim sebagai sosok sederhana dan tulus. Kiai Ahmad Syaikhu dari NU mengadakan peringatan setelah wafatnya pada 17 Agustus 1978 M, menghormati jasa-jasanya dan mendorong generasi muda untuk melanjutkan karya baktinya.
Syekh Abdul Halim Mahmud dikenang sebagai tokoh yang berkomitmen terhadap perdamaian dan keilmuan Islam, meninggalkan warisan yang mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia.
Penulis: Habib Yusuf Saifullah
Editor: Muhammad Albar