ksmrmesir.org –
Presiden dan wakil presiden PPMI Mesir mengakui kalau mereka terkejut atas hilangnya dana abadi sejumlah 40.000 pound. Dari pernyataan ini justru timbul pertanyaan — dimana fungsi supervisi keduanya terhadap anggota mereka?
Menurut pernyataan bendahara umum, presiden dan wakil presiden PPMI Mesir tak ada kaitannya dengan hilangnya dana abadi sejumlah 40.000 pound ini. Ketika ditanya oleh Tim Satgas Investigasi, presiden dan wakil presiden PPMI Mesir memberikan pernyataan yang sama dengan bendahara umum PPMI Mesir, bahwa mereka tidak ada kaitannya dengan dana abadi sejumlah 40.000 itu. Namun, mereka juga mengakui bahwa bendahara umum PPMI Mesir sering memberi dana kegiatan lebih dari yang diinstruksikan.
Dalam hasil laporan Satuan Tugas (Satgas) investigasi laporan keuangan PPMI Mesir (10/03) di Baruga KKS, Hay Tasi’, mereka mendapati keterangan dari tim verifikator pada Sidang Paripurna Laporan Kerja Semester PPMI Mesir pada (20/02) tentang tiga hal; Hilangnya dana abadi sejumlah 40.000 pound, banyak nota kegiatan tidak sah, dan banyak kerancuan dalam laporan keuangan sehingga tidak bisa diterima. Hal ini membuktikan tentang ketidakcakapan bendahara umum PPMI Mesir dalam mengerjakan tugasnya.
Persoalan dana abadi itu ada di UU soal Badan Usaha Milik Organisasi (BUMO), bahwa dana abadi digunakan untuk membeli syaqqoh PPMI Mesir dan tidak boleh digunakan sama sekali. Kalau pun terdesak, ada mekanisme tertentu.
Reporter: Fathiah Salsabila
Editor: Ahmad Kurniawan
Pimpinan Umum: Putri Nilam Sari