Valentine; Hari Kasih Sayang Boleh ga, sih?

Source: Hindustan Times

Di kalangan anak muda istilah valentine tentu tidak asing. Istilah ini sudah mulai ngetren semenjak bertahun-tahun lalu. Bagi pasangan muda yang masih dipenuhi gairah untuk mengenal cinta dengan berpacaran, valentine ini menjadi ajang pembuktian apakah pasangannya sayang dan tulus padanya. Kenapa? Valentine ini dikenal di seluruh dunia sebagai hari kasih sayang. Perayaan ini mulai ditetapkan sebagai hari kasih sayang pada akhir abad ke-5 dari Keputusan Gereja Kristen, Paus Gelasius, seorang Paus Gereja Katolik Roma yang mengumumkan 14 Februari sebagai hari kasih sayang.

Asal mula Valentine’s Day

Valentine’s Day dirayakan untuk menghormati dan mengkultuskan Santo Valentinus yang dianggap martir, beliau mati dibunuh pada tanggal 14 Februari 269 M (sumber lain menyebutkan 270 M) dan juga dianggap sebagai seorang utusan dan uskup yang dimuliakan.

Hari ini dikaitkan dengan percintaan pada abad ke-14 dan 15 ketika gagasan cinta Bahaduri (konsep cinta yang dipegang kaum bangsawan dan ksatria) berkembang. Alasan lain karena asosiasi dengan “Burung Cinta” pada awal musim semi bahwa burung-burung kawin pada tanggal tersebut. Di Inggris abad ke-18, kekasih mengekspresikan cintanya satu sama lain dengan memberikan bunga, kembang gula, dan mengirim kartu ucapan.

Sebenarnya kasih sayang itu diperbolehkan Islam tidak?

Kasih sayang merupakan sifat alami yang dimiliki manusia. Islam sebagai agama rahmatan lil alamin mengharuskan kita untuk berkasih sayang. Islam tidak memaknai cinta dan kasih sayang hanya untuk pasangan saja. Namun juga kepada sesama manusia dan seluruh ciptaan-Nya. Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk mencintai dan menebarkan kasih sayang kepada mereka, bahkan ke semua ciptaan Allah termasuk binatang.

Sebagaimana yang tertera dalam hadits Rasulullah SAW:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ 

Artinya: Tidak sempurna keimanan seseorang sampai ia mampu mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri (HR. Bukhari [13] dari Anas bin Malik RA)

Bagaimana dengan kasih sayang terhadap pasangan secara khusus?

Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Ar Rum ayat 21:

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS.Ar-Rum:21)

Allah menjadikan rasa cinta untuk laki-laki dan perempuan yang berpasangan sebagai tanda kebesaran Allah SWT. Surat Ar-Rum Ayat 21 ini kerap kita temukan di setiap undangan pernikahan. Karena esensi dari pernikahan itu sendiri adalah untuk menumbuhkan rasa kasih dan sayang terhadap pasangan.

Sejatinya kasih sayang dan rasa cinta kepada pasangan yang diperbolehkan Islam hanyalah kasih sayang setelah menikah. Namun, hal ini masih banyak disalahartikan oleh pemuda dan pemudi, khususnya di Indonesia. Maraknya budaya pacaran dan normalisasi fenomena pacaran untuk pasangan yang belum menikah merusak kemurnian dari kasih sayang itu. Karena itulah islam melarang tegas hubungan pacaran.

Hari Valentine diharamkan islam

Hukum merayakan hari Valentine jelas haram. Setidaknya ada 2 aspek keharaman pada hal ini:

  1. Haram memiliki hubungan cinta dan kasih sayang sebelum menikah. Karena pacaran sekarang ini banyak menyelewengkan norma asusila. Semakin modern zaman semakin marak pula perzinaan. Islam sendiri melarang umatnya untuk mendekati zina, apalagi terjerumus dalam perbuatan itu, karena zina adalah perbuatan yang keji. Sebagaimana yang diterangkan oleh Allah dalam firman-Nya :

:وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا۝٣

Artinya :Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk. (QS. Al-Isra:32)

2. Haram mengikuti perayaaan valentine. Sebagaimana yang telah kita bahas sebelumnya bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari agama Kristen di negara roma jelas sangat bertentangan dengan ajaran islam. Jika kita ikut-ikutan merayakan valentine berarti kita mengikuti budaya yang salah dari agama lain Atau bahkan dapat menjerumuskan kita kepada kekafiran. Padahal Rasulullah telah melarang kita menyerupai suatu kaum yang bertentangan dengan ajaran islam dalam haditsnya:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Artinya : Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.

Na’udzubillahi min dzalik. Jangan sampai kita termasuk golongan orang kafir jika mengikuti budaya mereka. Kita memiliki Al-quran dan hadits Nabi SAW sebagai pedoman hidup dan pembimbing kita di jalan yang benar. Maka seharusnya kita sebagai pemuda islam penerus generasi bangsa dan agama, kembali kepada petunjuk yang telah termaktub dalam Al-quran dan hadits. Menjauhi hal-hal yang dilarang oleh agama kemudian melabuhkan cinta di saat dan kepada orang yang tepat. Cinta itu suci, jangan kita nodai dengan hal-yang melanggar norma dan agama sehingga cinta itu tetap terhormat sampai akhir hayat.

Penulis: Siska Herna Putri

Editor: Fathiah Salsabila

Pimpinan Umum: Putri Nilam Sari

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *