Ammar Kembali Meraih Posisi Pertama dalam MTQ yang Diadakan Oleh IPQI

Penulis: Annisa Aufi Rahmi

Rabu (18/10/2023), Ikatan Persaudaraan Qori Qoriah Indonesia (IPQI) telah menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di Raudhah Husainiyah. Qori Kelompok Studi Mahasiswa Riau (KSMR) Muhammad Khairul Ammar, kembali meraih juara 1 dalam lomba tersebut. Ammar menjadi juara 1 mengalahkan 8 finalis lainnya.

Ini adalah prestasi kedua Ammar setelah sebelumnya pernah mengikuti MTQ yang juga diadakan oleh IPQI. Namun, lomba kali ini cakupannya lebih luas. MTQ sebelumnya diselenggarakan antar mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia, sedangkan lomba kali ini diselenggarakan antar mahasiswa Al-Azhar asal Benua Asia. Lomba ini dinilai oleh 2 juri yaitu Syekh Muhammad Fauzi Al-Barbari dan Duktur ‘Ashim Sa’id Muhammad.

“Saya sangat bahagia sekali bisa menang dalam lomba kali ini, walaupun tahun kemarin saya juga menang, tapi di tahun ini saya tidak yakin bakal menang lagi, karena di tahun dulu pesertanya cuma antar wafidin se-Indonesia saja, tapi di tahun ini antar wafidin se-Asia. Ya, mau tidak mau saya tetap berusaha melatih kemampuan saya, dan alhamdulillah hasilnya tidak mengecewakan. Tentunya tak lepas dari doa orang tua,” ungkap Ammar atas prestasi ini.

Ammar juga berpesan kepada kita dengan kalimat yang ia kutip dari Syeikh Abdul Aziz Asy-Syahawi, “Hafalkan Al-Qur’an, Nak. Prioritaskan Al-Qur’an, letihlah untuk Al-Qur’an, jadikan Al-Qur’an yang membuatmu lelah. Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang apabila kau meninggal, lalu kau menghadap Allah, maka yang paling baik bagimu adalah Al-Qur’an. Bumi dan langit saling berbangga padamu. Manakah yang lebih baik dan mulia antara langit dengan bumi? Maka langit pun berkata, di dalamku ada para malaikat dan mereka belum pernah bermaksiat sekalipun kepada Allah di atasku, dan di dalamku ada ini dan itu. Lalu bumi menjawab, bukankah tulang belulang penghafal Al-Qur’an ada di dalam perutku? Para ulama sepakat bahwasanya kubur Rasulullah, se-bidang tanah yang mendekapnya adalah perpanjangan dari taman surga. Ia lebih mulia dari langit dan dari surga yang begitu teduh, pun lebih mulia dari Arsy dan Surga Adn, se-bidang tanah tempat peristirahatan nabi lebih utama dari Arsy.”1